Silicea

Silicea Terra, Acidum Silicicum

Nama latin : Silicea terra, Acidum silicicum

Nama lain  : Silicia, pure flint, quartz, rock crystal

Asal            : Hahnemann menyiapkan Silicea dari kristal di pegunungan, homeopath selanjutnya memmbuatnya dai batu flint. Saat ini diginakan silicon dioxide (pasir Silicea) yang dibuat secara kimiawi.

Sejarah

  Silicea adalah unsur non – metalik silicon yang merupakan salah satu unsur utama dari lapisan bumi/tanah dan bagian utama pada struktur tanaman. Pada tubuh manusia, silicea memperkuat gigi, rambut dan kaku, dan juga ditemukan pada jaringan penghubung. Pengguanaan pasir silicea didunia industri adalah untuk membuat semen dan campuran beton, juga untuk mebuat keramik dan kaca. Pembuktian (proving) dilakukan Hahnemann tahun 1828.

Persiapan Obat

Silicon dioxide dilumatkan, digiling bersama gula laktosa berulang-ulang sampai menjadi larut dalam air, kemudian diencerkan dan dikocok.

Gejala Utama

  • Orang yang kurang tegas dan keras kepala
  • Stamina rendah
  • Kedinginan namun dengan keringat yang berbau 
  • Rentan terhadap infeksi berulang


Penggunaan pada Penyakit Umum/Ringan

  • Dapat diberikan pada penyakit flu berulang, kelenjar membengkak, infeksi telinga, tonsilitas yang berkembang menjadi abses tonsil
  • Batuk kering yang persisten, bronchitis dengan sputum berbau.

Gejala dan Penggunaan

       Asimilasi yang tidak sempurna yang mengakibatkan nutrisi yang buruk, yang terus berlanjut hingga menimbulkan keadaan neurasthenic (keadaan lemah di pusat saraf), disertai meningkatnya kerentanan terhadap rangsang saraf dan timbulnya reaksi refleks yang berlebihan. 

    Penyakit-penyakit tulang, caries (karies = kematian sel-sel tulang), dan necrosis (nekrosis = kematian jaringan). Untuk penyakit pada masa kanak-kanak, tulang melunak dan bahkan mengalami nekrosis, atau ada peradangan di periosteum (selaput pembungkus tulang) disertai nekrosis. Karies di bagian batang dari tulang-tulang panjang, bagian kepala dari tulang, dan bagian kartilago (tulang rawan); abses (rongga yang terjadi karena kerusakan jaringan tubuh yang berisi nanah) pada tulang rawan, enchondromata (tumor tulang rawan). Patah tulang yang disertai terbentuknya fistula (hubungan abnormal dengan permukaan tubuh) pada kulit. 

    Silica dapat merangsang organisme untuk menyerap kembali jaringan fibrotik (jaringan berserabut yang berlebihan) dan jaringan parut. Remedi ini menimbulkan peradangan di sekitar jaringan fibrin (jenis protein yang penting dalam proses pembekuan darah) dan membuatnya menjadi hancur bernanah, lalu melenyapkannya. Jika seseorang terluka sedikit, maka akan bernanah lalu timbul jaringan parut yang mengeras, menonjol. Di mana saja timbul jaringan parut (sikatriks), bentuknya akan mengeras, licin mengkilat. Jika Silicea diberikan untuk kasus semacam ini, maka remedi ini akan menimbulkan abses dari dalam jaringan parut tadi, dan membukanya. Membuka ulcus (ulkus = luka terbuka di permukaan kulit atau selaput lendir) lama dan menyembuhkannya dengan bentuk jaringan parut yang normal. Untuk phthisis (tuberkulosis paru), remedi ini harus digunakan dengan hati-hati, karena dapat menyebabkan penyerapan jaringan parut di paru-paru, sehingga melepaskan kuman yang semula terkurung oleh jaringan parut tersebut, yang kemudian membentuk dinding, menyebabkan penyakit aktif lagi. (J. Weir.) 

    Perubahan terjadi secara organik; khasiatnya mendalam dan lamban. Khasiat Silicea bekerja lambat. Pada waktu provings, dibutuhkan waktu lama untuk memunculkan gejala. Karenanya, amat sesuai untuk mengobati keluhan yang berkembang dengan lambat. Merupakan remedi yang bekerja dalam jangka waktu lama, berkhasiat mendalam.

    Keadaan-keadaan yang sering berulang; abses, sakit kepala, spasme (kejang otot), epilepsi, perasaan dingin sebelum serangan. Pertumbuhan keloid (jaringan parut yang dibentuk secara berlebihan pada kulit). Anak-anak dengan rachitic (rakhitis = kelainan pertumbuhan tulang) dan scrofulous (skrofulus = tuberkulosis di kelenjar), dengan kepala besar, ubun-ubun dan sambungan tulang tengkorak renggang, perut menggembung, lambat bila berjalan. Keluhan pada Silicea berkaitan dengan kelenjar yang mengeras, tapi khusus di sekitar leher, servikal, kelenjar liur, dan terutama kelenjar parotis; parotis yang besar, keras. Bentuk kronis dari “kelenjar skrofulus”.

     Efek buruk akibat vaksinasi. Proses pernanahan. Berkaitan dengan semua liang fistula. Menyembuhkan liang fistula lama yang tepinya sudah keras. Mematangkan abses karena remedi ini mempercepat terbentuknya nanah. Pernanahan terbentuk di sekeliling peluru yang bersarang di jaringan dan mendorongnya keluar.

     Untuk bermacam-macam peradangan dan keadaan di mata. Ulcus di kornea; pustul di kelopak mata, rontoknya bulu mata, pembentukan nanah di pinggir kelopak mata. Fotofobia (takut cahaya) yang ada di semua keluhan mata. Benda asing yang bersarang di mata.

     Kasus-kasus catarrh (radang di selaput lendir yang menghasilkan lendir) di telinga yang sudah menahun; berbau tajam yang sudah lama, kental, otorrhoea (keluar cairan telinga) kuning; yang muncul sesudah demam skarlet (penyakit demam menular akibat virus dengan bercak-bercak merah pada kulit diikuti pengelupasan); semua bentuk kelainan pendengaran bahkan hingga keadaan tuli. Suara mendengung di telinga yang berkaitan dengan berbagai macam penyakit dan kesulitan pendengaran; bunyi mendesis, menderu seperti semburan uap; seperti dari sederetan mobil, seringkali akibat sebab mekanis dan yang lain akibat kondisi saraf. Remedi ini terutama berguna pada kasus catarrh di telinga tengah dan tuba Eustachius (saluran yang menghubungkan telinga dengan mulut), dengan ketulian yang sudah berlangsung beberapa waktu, mendadak sembuh dan pendengaran membaik kembali dalam satu letupan (seketika). Hal ini terjadi akibat keluarnya cairan yang semula menumpuk, dengan seketika, dan dilukiskan oleh pasien sebagai suatu letupan atau ledakan. Karies pada tulang di bagian badan mana saja, tapi terutama di tulang-tulang kecil di telinga, hidung, dan prosesus mastoid (tonjolan tulang mastoid), . Koyaknya gendang telinga. Keadaan catarrh di telinga dalam dan di tuba Eustachius, disertai “rasa tersumbat mendadak di telinga, yang membaik dengan membuka mulut lebar-lebar atau dengan menelan.”

 

Sumber :  Materia Medica of Homephatic Remedies, James Tyler Kent; Organon Kedokteran; Ensiklopedia Homeopati, Andrew Lokcie; Pocket Manual dari Homeophaty Materia Medica, William Boericke; Homeopati, Seperti Menyembuhkan Seperti oleh Hazrat Mirza Tahir Ahmad.