Lycopodium

Lycopodium clavatum

Nama latin : Lycopodium clavatum

Nama lain : Club moss, wolf's claw, stagsorn moss, running pine, lamb's tail, vegetable sulfur

Asal : Biasanya ditemukan di Moorland (tanah terbuka), daerah pegunungan dan hutan

Sejarah

Tumbuhan digunakan sebagai obat sejak abad pertengahan. Pada abad ke-17, spora tumbuhan ini diberikan pada penderita gout (peradangan sendi akibat endapan asam urat) dan retensi urin (air seni yang tertahan). Herbalis modern menggunakan spora sebagai obat luar untuk mengobati luka dan eksim. Pembuktian (proving) dilakukan oleh Hahnemann pada tahun 1828, Lycopodium digunakan untuk gangguan pencernaan dan kecemasan

Persiapan Obat

Bagian pucuk tanaman dipotong pada musim panas dan diambil sporanya. Spora tersebut direndam dalam alkohol minimal selama lima hari, selanjutnya disaring, diencerkan dan dikocok

Gejala Utama 

  • Mengatasi rasa kekhawatiran/gelisah (dan kurang percaya diri yang dapat diatasi dengan cara mendominasi dan bersikap dictator)
  • Konstipasi dan banyak buang air (flatus)
  • Sangat menyukai makanan manis
  • Keluhan memburuk antara jam 4 sore sampai jam 8 malam


Penggunaan pada Penyakit Umum/Ringan

  • Konstipasi kurang percaya diri, gangguan pencernaan, banyak buang angin, gelisah
  • Gejala telinga dan tenggorokan sebelah kanan (dimulai dari sebelah kanan atau menetap disebelah kanan), bernafas lewat mulut akibat hidung dan sinus tersumbat, terbangun pada malam hari, mengantisipasi rasa ketakutan jika gejala lain mendukung.

Gejala dan Penggunaan

Khasiat yang luas dan dalam.

    Obat ini bersifat inert (tidak memiliki khasiat) kecuali bila sporanya telah digerus. Khasiatnya yang sangat bagus sebagai obat hanya dapat muncul melalui triturasi (penghancuran menjadi bubuk) dan pengocokan (succussion), menjadi suatu remedi homeopati.

    Remedi ini merasuk mendalam di tubuh, menimbulkan perubahan mendasar pada jaringan lunak, pembuluh darah, tulang, hati, jantung, dan persendian. Perubahan jaringan yang terjadi cukup menonjol, berupa kecenderungan untuk necrosis (nekrosis = mengalami kematian jaringan), timbulnya abses (rongga yang terjadi karena kerusakan jaringan tubuh yang berisi nanah), ulkus (luka terbuka di permukaan kulit atau selaput lendir) yang terus meluas, dan badan menjadi semakin kurus dan lemah. 

    Terdapat kelaziman, gejala ada di sebelah kanan badan, dan bergerak dari kanan ke kiri atau dari atas ke bawah. 

    Pasien peka terhadap dingin, tubuh kekurangan panas vital, dan secara umum gejala akan memburuk bila kena dingin, udara dingin, serta akibat makanan atau minuman dingin. Gejala membaik bila kena hangat kecuali gejala di kepala dan tulang belakang yang memburuk bila terkena hangat. Gejala di kepala memburuk akibat hangat dari tempat tidur dan akibat panas, juga bila tubuh menjadi panas akibat gerak badan.

    Keluhan-keluhan akibat Lycopodium umumnya memburuk pada suatu waktu tertentu, yaitu antara jam empat sore hingga jam delapan malam. Kekambuhan muncul terutama pada rentang waktu ini dalam bentuk keluhan akut dan sering pula berupa keluhan kronis.

     Kulit mengalami ulserasi (luka-luka dan borok). Ulkus yang nyeri, ulkus yang mengelupasi kulit, abses di bawah kulit, gangguan pada sel. Timbulnya kelainan kelainan pada kulit, dengan rasa gatal yang kuat. Kulit tampak tidak sehat, mudah terkelupas, luka sulit sembuh. 

    Gejala mental dari Lycopodium cukup banyak. Pikiran letih, pelupa, tidak senang menerima hal-hal yang baru, tidak senang melakukan pekerjaan baru. Selalu khawatir akan terjadi kegagalan pada waktu melakukan pekerjaannya sehari-hari. Pengacara yang selalu takut untuk tampil di pengadilan karena takut suatu saat akan gagal. Ciri yang menonjol seperti ini juga dimiliki oleh remedi Silicea. Tidak ada obat lain yang memiliki gejala rasa takut seperti kedua remedi ini. 

    Dalam hampir semua kasus yang menggunakan Lycopodium sebagai obatnya, ditemukan beberapa bukti adanya gangguan berkemih dan gangguan pencernaan. Lycopodium lebih cocok khususnya untuk mengobati gangguan-gangguan kesehatan yang menyerang secara perlahan-lahan, untuk mengobati melemahnya kemampuan fungsi, dan untuk mengobati kerusakan pada fungsi pencernaan yang disertai terganggunya fungsi hati secara serius. Malnutrisi (keadaan kekurangan zat nutrisi). Perangai halus pada konstitusi limfatik, disertai kecenderungan kataral (radang di selaput lendir hidung, biasanya diikuti sekresi lendir cair); orang-orang lanjut usia yang kulitnya bebercak kekuningan, rentanan terhadap asam urat. dll.; juga anak-anak yang sakit-sakitan dan dewasa sebelum waktunya. 

Pada sakit ginjal, ditemukan air seni berpasir warna merah, sakit punggung, di daerah ginjal; terasa parah sebelum berkemih. Tidak tahan minuman dingin; sangat ingin mengkonsumsi segala sesuatu yang hangat. Paling sesuai untuk orang-orang yang secara intelektual bersifat tekun, namun memiliki kelemahan pada kekuatan ototnya. 

    Penyakit-penyakit yang mendalam, progresif (semakin hari semakin bertambah parah), kronis. Karsinoma. ‘Emaciation’ (menjadi semakin kurus). Rasa lemah di waktu pagi. Mempengaruhi pengaturan sekresi kelenjar (sebasea). Ascites (asites = pengumpulan cairan dalam rongga perut), pada penyakit hati. Pasien-pasien Lycop. itu kurus, seperti layu, seperti penuh gas dan kering. Kekurangan energi panas yang vital; sirkulasinya kurang, ekstremitasnya dingin. Nyeri-nyeri timbul dan menghilang secara tiba-tiba. Peka terhadap bising dan bau-bauan.

Sumber :  Materia Medica of Homephatic Remedies, James Tyler Kent; Organon Kedokteran; Ensiklopedia Homeopati, Andrew Lokcie; Pocket Manual dari Homeophaty Materia Medica, William Boericke; Homeopati, Seperti Menyembuhkan Seperti oleh Hazrat Mirza Tahir Ahmad.